Ibukota – Emas telah lama lama dikenal sebagai simbol kekayaan, kekuasaan, serta kemewahan. Sejak ribuan tahun silam, logam mulia ini tak belaka digunakan sebagai perhiasan, tetapi juga sebagai alat tukar pada perdagangan.
Meskipun sistem sektor ekonomi modern ketika ini telah lama menggunakan uang kertas lalu digital sebagai alat pembayaran, emas tetap mempunyai daya tarik tersendiri lalu berubah jadi salah satu instrumen pembangunan ekonomi yang mana paling diminati. Lantas, mengapa emas dijadikan alat penanaman modal yang digunakan berharga? Berikut penjelasannya secara lengkap.
1. Skor historis kemudian simbol kekayaan
Sejak zaman peradaban kuno, emas sudah pernah diakui sebagai komoditas berharga ke seluruh dunia. Keberadaan emas sebagai mata uang dan juga alat tukar membuatnya memiliki nilai historis yang tersebut kuat. Bahkan hingga kini, emas permanen dianggap sebagai simbol status sosial dan juga kekayaan. Ketika seseorang mempunyai emas, pemukim lain cenderung menganggapnya sebagai individu yang berada secara finansial.
2. Ketahanan terhadap pemuaian dan juga krisis
Salah satu alasan utama emas dijadikan penanaman modal adalah sifatnya yang dimaksud tahan terhadap inflasi. Tidak seperti uang yang tersebut bisa saja dicetak pada total besar kemudian berisiko mengalami penurunan nilai, emas tak dapat diproduksi secara massal.
Jumlahnya terbatas serta sulit diperoleh, menghasilkan emas memiliki nilai yang stabil bahkan cenderung meningkat seiring waktu. Dalam kondisi krisis perekonomian atau ketidakpastian global, biaya emas justru banyak melonjak akibat pemodal mencari aset yang dimaksud tambahan aman (safe haven).
3. Kelangkaan dan juga sifat fisik yang digunakan tahan lama
Meskipun emas tidak logam paling langka pada dunia, langkah-langkah penambangannya yang digunakan rumit kemudian terbatas menghasilkan emas kekal eksklusif. Selain itu, emas memiliki keunggulan fisik akibat tak sederhana berkarat atau rusak. Sifatnya yang dimaksud tidaklah korosif lalu mudah-mudahan dibentuk menjadikannya pilihan ideal sebagai aset jangka panjang, baik pada bentuk perhiasan maupun logam batangan.
4. Multifungsi di berubah-ubah industri
Selain untuk penanaman modal lalu perhiasan, emas juga digunakan di beragam bidang, seperti bidang elektronik, kesehatan, kedokteran gigi, pertahanan, hingga teknologi luar angkasa. Keunggulan ini memberikan nilai tambah bagi emas oleh sebab itu permintaannya tiada semata-mata berasal dari sektor keuangan, tetapi juga sektor sektor juga teknologi.
5. Instrumen penanaman modal yang tersebut aman
Emas merupakan aset yang digunakan sangat likuid, artinya dapat dengan ringan dijual atau dicairkan kapan saja. Selain itu, emas tak menghadirkan risiko kredit kemudian bukan bergantung pada kinerja pihak ketiga, seperti perusahaan atau pemerintah. Hal ini menjadikannya sebagai pilihan utama bagi pemodal yang ingin menyeimbangkan portofolio merekan lalu meminimalisasi risiko.
6. Kemudahan akses serta diversifikasi portofolio
Di era digital ketika ini, pembangunan ekonomi emas berubah menjadi tambahan ringan diakses oleh warga luas. Tidak cuma di bentuk fisik seperti perhiasan juga emas batangan, emas saat ini juga tersedia pada bentuk digital yang tersebut dapat dipantau melalui program di ponsel.
Dengan karakteristiknya yang tersebut tiada berkorelasi dengan segera dengan instrumen pembangunan ekonomi lain seperti saham juga obligasi, emas dapat meningkatkan diversifikasi portofolio dan juga memberikan pemeliharaan nilai jangka panjang.
Emas tidak belaka logam mulia dengan kilauan indah, tetapi juga merupakan aset strategis di planet investasi. Dengan daya tahannya terhadap inflasi, kelangkaannya, kegunaannya dalam beragam sektor, dan juga likuiditasnya yang mana tinggi, emas sudah membuktikan diri sebagai pilihan pembangunan ekonomi yang digunakan aman dan juga menguntungkan.
Maka bukan heran apabila dari masa ke masa, emas permanen dipertahankan sebagai salah satu bentuk kekayaan paling berharga yang mana dimiliki manusia.
Artikel ini disadur dari Alasan emas jadi tujuan investasi berharga
