Hindari insiden Air Busan, ini cara aman bawa powerbank di dalam pesawat

Ibukota – Kecelakaan pesawat kembali terjadi, kali ini menimpa maskapai Air Busan ke Bandara Internasional Gimhae, Busan, Korea Selatan. Pada Selasa, (28/12025) pesawat yang dimaksud seharusnya terbang menuju Hong Kong mendadak terbakar sesaat sebelum lepas landas.
Situasi darurat ini menimbulkan 176 penduduk yang dimaksud berada ke pada pesawat yang mana terdiri dari 169 penumpang juga tujuh awak kabin harus dievakuasi dengan cepat menggunakan perosotan darurat.
Beruntungnya tidaklah ada penderita jiwa pada insiden tersebut, namun tujuh khalayak mengalami luka ringan. Sementara itu, hampir separuh badan pesawat dilaporkan hangus akibat kebakaran yang dimaksud terjadi.
Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal-mula pasti insiden ini. Namun, berdasarkan laporan media lokal yang dikutipkan oleh CBS News, kebakaran diduga dipicu oleh ledakan sebuah powerbank milik penumpang yang mana tersimpan pada bagasi kabin berhadapan dengan tepatnya pada bagian belakang pesawat.
Aturan menghadirkan powerbank ke pesawat
Dilansir dari portal Dinas Perhubungan Aceh mengakibatkan powerbank di di pesawat memiliki aturan khusus demi keselamatan penerbangan. Aturan ini ditetapkan oleh otoritas penerbangan dan juga maskapai. Berikut panduannya:
1. Kapasitas powerbank
Powerbank dengan kapasitas hingga 100 Wh dapat dibawa ke di kabin pesawat tanpa memerlukan izin khusus dari maskapai. Jika kapasitasnya berada ke antara 100 hingga 160 Wh, penumpang kekal dapat membawanya tetapi harus mendapatkan persetujuan dari maskapai dengan batas maksimal dua unit per orang.
Namun, apabila powerbank mempunyai kapasitas lebih besar dari 160 Wh, maka tidak ada diperbolehkan untuk dibawa baik di pada kabin maupun di dalam bagasi terdaftar.
2. Penempatan powerbank
Powerbank wajib disimpan dalam di bagasi kabin juga tidak ada boleh dimasukkan ke pada bagasi terdaftar. Hal ini disebabkan oleh risiko kebakaran yang digunakan dapat ditimbulkan oleh sel lithium-ion apabila berlangsung kerusakan atau korsleting.
Dengan menyimpannya di kabin, awak pesawat dapat segera menangani jikalau terbentuk insiden yang tersebut tidak ada diinginkan. Selain itu, powerbank bukan boleh digunakan selama pesawat sedang mengisi substansi bakar atau di keadaan parkir pada darat.
3. Pengemasan kemudian penggunaan
Demi keamanan, powerbank sebaiknya disimpan pada kemasan aslinya atau kantong pelindung untuk mengelakkan korsleting akibat kontak dengan benda logam. Selain itu, powerbank harus di keadaan mati juga tidak ada diperbolehkan digunakan untuk mengisi daya perangkat elektronik selama penerbangan.
4. Aturan maskapai lalu regulasi internasional
Setiap maskapai penerbangan kemungkinan besar memiliki kebijakan tambahan terkait pembawaan powerbank. Oleh dikarenakan itu, sebelum melakukan perjalanan, penting bagi penumpang untuk memeriksa aturan maskapai yang akan digunakan.
Aturan umum ini merujuk pada pedoman yang dimaksud dikeluarkan oleh organisasi penerbangan internasional, seperti International Air Perhubungan Association (IATA) serta Federal Aviation Administration (FAA).
Artikel ini disadur dari Hindari insiden Air Busan, ini cara aman bawa powerbank di pesawat