Jelang pilpres Korsel, eks presiden Yoon mundur dari partai PPP

Seoul – Mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Hari Sabtu mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) lalu mengajukan permohonan rakyat ke negara itu untuk memperkuat calon presiden dari PPP, Kim Moon-soo.
"Saya meninggalkan Partai Kekuatan Rakyat hari ini," kata beliau pada unggahan di Facebook. "Meski saya meninggalkan partai, saya akan terus berdiri pada garis depan untuk membela kebebasan dan juga kedaulatan nasional."
Yoon juga memohonkan para pemilih untuk bersatu mengupayakan Kim, seraya menekankan pentingnya berpartisipasi di pemilihan presiden mendatang.
"Tolong berikan dukungan Anda terhadap Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat. Pastikan untuk memberikan pendapat Anda. Setiap pengumuman adalah jalan menuju proteksi kebebasan, kedaulatan, juga kemakmuran negara ini," katanya.
Yoon dicopot dari jabatannya pada April lantaran upayanya memberlakukan darurat militer pada Desember, yang kemudian gagal.
Seruan telah terjadi meningkat ke di PPP yang digunakan konservatif agar mantan presiden itu memutuskan hubungan dengan partai.
Banyak anggota PPP meyakini bahwa pengunduran dirinya diperlukan untuk membantu meningkatkan elektabilitas Kim yang tersebut stagnan menghadapi calon Partai Demokrat, Lee Jae-myung.
"Saya yakin (mantan) presiden itu akan memproduksi tindakan rasional," kata anggota parlemen Kim Yong-tae, yang digunakan juga ketua sementara PPP, pada konferensi pers pada Kamis.
"Sebagai pemimpin sementara, saya secara hormat akan menyarankan presiden untuk meninggalkan partai."
Calon presiden Kim Moon-soo sendiri bersikap netral tentang kemungkinan Yoon pergi dari dari partai. Dia mengatakan, terserah Yoon untuk memutuskan hal itu.
Sementara anggota PPP yang digunakan lebih banyak moderat telah dilakukan mendesak pimpinan partai itu untuk memutuskan hubungan dengan Yoon.
Sumber: Yonhap-OANA
Artikel ini disadur dari Jelang pilpres Korsel, eks presiden Yoon mundur dari partai PPP