Kesehatan

Mau beli hewan kurban? Perhatikan 7 hal penting ini

DKI Jakarta – Menjelang Hari Raya Idul Adha, umat Muslim dalam seluruh bola bersiap melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk kepatuhan untuk Allah SWT dan juga wujud kepedulian sosial terhadap sesama. Dalam pelaksanaannya, salah satu hal terpenting yang digunakan penting diperhatikan adalah pemilihan hewan kurban yang digunakan sesuai syariat.

Membeli hewan kurban tiada sanggup dikerjakan secara sembarangan. Selain harus halal, hewan kurban juga harus memenuhi beberapa jumlah kriteria kebugaran serta kelayakan agar ibadah kurban dinyatakan sah menurut ketentuan agama Islam. Untuk itu, penting bagi calon pembeli menyadari panduan dasar di memilih hewan kurban yang digunakan baik dan juga benar.

Berikut beberapa hal yang mana harus diperhatikan ketika membeli hewan kurban:

1. Pastikan jenis hewan sesuai ketentuan syariat

Islam menetapkan bahwa hewan yang dimaksud sah untuk dikurbankan adalah hewan ternak seperti unta, sapi, kerbau, kambing, kemudian domba. Hewan-hewan yang disebutkan haruslah segar dan juga layak disembelih sesuai syariat. Binatang selain dari jenis tersebut, seperti ayam atau hewan liar, tiada sah untuk dijadikan kurban.

2. Perhatikan usia hewan

Usia hewan kurban juga miliki asal tertentu. Untuk kambing atau domba, minimal berusia satu tahun. Sementara untuk sapi serta kerbau, usia minimal adalah dua tahun. Cara memastikannya dapat dilaksanakan dengan memeriksa catatan kelahiran hewan dari peternak atau melalui pengecekan gigi. Gigi susu yang mana sudah ada tanggal menandakan bahwa usia hewan sudah cukup untuk dijadikan kurban.

3. Tidak cacat dan juga bebas dari penyakit

Hewan kurban harus di situasi sehat juga tidak ada cacat. Binatang yang mana buta, pincang, kurus kering, atau menunjukkan gejala sakit seperti demam, mata berair, bulu kusam, dan juga lemas bukan sah dijadikan kurban. Idealnya, hewan miliki bulu yang mana bersih lalu mengkilap, mata cerah, dan juga cuping hidung yang dimaksud basah namun tidaklah berlendir.

Calon pembeli disarankan untuk memohonkan Surat Keterangan Bidang Kesehatan Makhluk Hidup (SKKH) yang dikeluarkan oleh dinas terkait sebagai bukti bahwa hewan yang dimaksud layak dikurbankan.

4. Kondisi fisik sehat kemudian tiada kurus

Ciri-ciri hewan kurban yang tersebut baik antara lain mempunyai nafsu makan baik, tubuh berisi, lincah, lalu responsif terhadap lingkungan sekitar. Fauna yang mana terlalu kurus atau terlihat bukan bertenaga dapat bermetamorfosis menjadi indikasi adanya kelainan kesehatan, sehingga sebaiknya dihindari.

5. Pilih tempat pembelian yang mana terpercaya

Hindari membeli hewan kurban dari tempat yang dimaksud tak memenuhi standar sanitasi, seperti ke area pembuangan sampah atau lingkungan kotor. Sebaiknya beli hewan dari peternakan resmi atau penjual yang sudah pernah terdaftar di dalam bawah pengawasan dinas peternakan setempat untuk melakukan konfirmasi kualitas kemudian kebugaran hewan yang dijual.

6. Perhatikan kotoran hewan

Kondisi kotoran juga mampu menjadi indikator kebugaran hewan. Binatang yang dimaksud sehat mempunyai kotoran dengan tekstur padat, tidak ada terlalu lembek atau cair, dan juga tidaklah kering. Bila dijatuhkan ke tanah, bentuk kotoran tidak ada berubah secara signifikan.

7. Periksa kelengkapan dokumen

Langkah terakhir yang digunakan tak kalah penting adalah memeriksa kelengkapan dokumen legalitas hewan, teristimewa Surat Keterangan Optimal yang mana ditandatangani dan juga dicap oleh dokter hewan dari dinas kabupaten atau kota dengan syarat hewan tersebut. Legalitas ini menjamin bahwa hewan yang dibeli sudah pernah menyeberangi langkah-langkah pemeriksaan keseimbangan resmi.

Dengan memperhatikan ketujuh poin di atas, diharapkan masyarakat dapat membeli hewan kurban yang digunakan sesuai syariat, sehat, kemudian layak, sehingga pelaksanaan ibadah kurban dapat berjalan dengan baik kemudian penuh keberkahan.

Artikel ini disadur dari Mau beli hewan kurban? Perhatikan 7 hal penting ini

Related Articles

Back to top button