Wabah “BootsOnlySummer”

DKI Jakarta – Berbicara lapangan usaha fashion, rasa-rasanya tak akan pernah sanggup selesai. Perkembangannya terus-menerus ada lalu berevolusi mengikuti tren zaman.
Dunia olahraga pun tak terlepas dari tren ini. Mulai dari sepatu-sepatu atletik atau lari seperti garapan Onitsuka Tiger yang dimaksud melebur bermetamorfosis menjadi sepatu kece digunakan muda-mudi untuk ke kafe, hingga tren jersei sepak bola retro atau klasik yang dipergunakan untuk bepergian ke pusat perbelanjaan, nongkrong, atau bekerja.
Pernah membayangkan pendatang jalan-jalan ke pusat kota dengan menggunakan sepatu sepak bola?
Terdengar aneh. sebabnya sepatu sepak bola dengan pul sekira 1-2 cm diperuntukkan untuk situasi lapangan berumput tidak untuk berjalan di menghadapi trotoar.
Sepatu sepak bola yang tersebut diciptakan untuk senjata konflik pemain bola di dalam lapangan pada setiap akhir pekan, rasanya akan aneh mengawasi senjata yang disebutkan pada masa kini melangak-lenggok ke jalanan.
Namun tren menggunakan sepatu sepak bola di kegiatan sehari-hari mulai dari jalan hingga bekerja telah dilakukan merambah secepat wabah dalam Amerika Serikat.
Jagad maya pada saat ini terserang tren dengan tagar "BootsOnlySummer". Sebuah pergerakan yang tersebut memperkenalkan bahwa sepatu sepak bola pun bisa jadi lihai dipergunakan di jalanan.
Gaya fashion blokecore yang berawal dari tren ke media sosial ini pun merambah secepat virus sudah pernah menyerang kota London, Inggris.
Di tempat-tempat umum, orang-orang tanpa kesan "aneh" saat ini saling berpapasan dengan pengguna sepatu sepak bola.
Halaman berikut: Kapan tren "BootsOnlySummer" mulai popular
Artikel ini disadur dari Wabah “BootsOnlySummer”