Jam-jam terakhir Paus Fransiskus

Ibukota – “Terima kasih telah dilakukan membawaku kembali ke Lapangan (Santo Petrus),” adalah salah satu kata-kata terakhir yang mana diucapkan Paus Fransiskus untuk perawat pribadinya, Massimiliano Strappetti.
Mengutip Vatican News, Fransiskus mengucapkan terima kasih untuk Strappetti, yang mana telah dilakukan mendorongnya untuk melakukan perjalanan terakhir dengan mobil paus atau popemobile pada Hari Minggu Paskah (20/4), sehari sebelum kematiannya.
Menurut Paus, Strappetti sudah berjasa menyelamatkan hidupnya dengan menyarankan operasi usus besar pada 2021. Ia kemudian ditunjuk oleh Bapa Suci pada 2022 untuk bermetamorfosis menjadi perawat kebugaran pribadinya.
Strappetti terus berada ke sisi Paus Fransiskus selama 38 hari perawatannya di dalam Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak pertengahan Februari hingga awal Maret lalu.
Ia pun berjaga sepanjang waktu selama masa pemulihan Paus di dalam Casa Santa Marta.
Strappetti juga mendampingi Paus Fransiskus ketika pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu tampil memberikan berkat Urbi et Orbi (untuk Pusat Kota Roma dan juga dunia) pada misa Akhir Pekan Paskah, dari balkon Basilika Santo Petrus dalam Vatikan.
Sehari sebelumnya, dia pergi sama-sama ke Basilika Santo Petrus untuk meninjau rute yang dimaksud akan ditempuh Paus keesokan harinya ketika ia akan muncul pada misa Akhir Pekan Paskah.
Mendiang Paus Fransiskus disebut ingin memberikan kejutan terakhir yang dimaksud bermakna untuk 50.000 umat beriman yang dimaksud hadir di Hari Raya Kebangkitan Yesus itu, dengan menaiki mobil paus pasca pembacaan berkat.
Namun, Paus Fransiskus yang tersebut sedikit ragu, sempat menanyakan pendapat Strappetti. ”Menurutmu, apakah aku bisa saja melakukannya?,” tanya Paus Fransiskus pada Strappetti.
Sesampainya dalam Lapangan Santo Petrus, Paus menaiki popemobile, menyapa warga banyak, khususnya anak-anak, dikarenakan ini merupakan perjalanan pertamanya pasca pergi dari dari rumah sakit, sekaligus perjalanan terakhirnya dengan umat beriman sepanjang hidupnya.
Lelah tetapi puas, Paus yang mana berhasil menyempurnakan perjalanan terakhirnya berkeliling Lapangan Santo Petrus, kemudian mengucapkan terima kasih untuk Strappetti.
Kata-kata yang tersebut menyentuh hati itu menunjukkan keinginan mendalam Paus dengan syarat Argentina itu untuk berada di dalam antara umat Tuhan, menikmati hubungan antar-manusia yang mana menjadi ciri khas kepausannya.
Jam-jam terakhir Fransiskus kemudian dijalani dengan beristirahat pada Akhir Pekan sore, kemudian makan waktu malam dengan suasana tenang.
Keesokan paginya pukul 05.30 pagi waktu Vatikan, Paus mendadak sakit juga para penjaganya segera merespons.
Sekitar satu jam kemudian, pasca memberi isyarat perpisahan dengan tangannya terhadap Strappetti, Paus yang digunakan terbaring di tempat tidur di apartemennya dalam lantai dua Casa Santa Marta itu jatuh koma.
Menurut pernyataan mereka yang tersebut bersamanya pada saat-saat terakhirnya, Paus Fransiskus tidaklah menderita.
Semuanya berlangsung dengan cepat. Kematiannya berlangsung dengan tenang, hampir tiba-tiba, tanpa penderitaan panjang atau perasaan khawatir publik.
Paus Fransiskus wafat pada Awal Minggu (21/4), tepat sehari setelahnya Paskah, di usia 88 tahun.
Pria bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu meninggal dunia setelahnya memberikan Berkat Apostolik terakhirnya juga memeluk umat beriman sekali lagi.
Mereka adalah umat Allah yang, sejak saat-saat pertama terpilihnya sebagai Paus pada 13 Maret 2013, telah dilakukan ia janjikan untuk “berjalan bersama”.
Artikel ini disadur dari Jam-jam terakhir Paus Fransiskus